Pages

Jumat, 25 November 2011

Penguasa Alam Gaib di Tanah Jawa




Seperti halnya alam manusia yang memiliki penguasa, alam gaib pun konon memiliki “dedengkot”. Percaya gak percaya, tetapi memang ada makhluk lain yang hidup di sekitar kita. Hanya saja kita memiliki keterbatasan sehingga tidak bisa melihat keberadaan dan wujud mereka. Buktinya, ada hantu, setan, atau apalah sebutannya. Anda juga sering merasa takut jika berada di suatu tempat yang dianggap angker.

Berikut ini penulis telah merangkum sejumlah penguasa alam gaib, lengkap dengan wilayahnya. Wilayah yang tersebut di sini adalah nama wilayah zaman dulu, yang mungkin saat ini sebagian diantaranya sudah berganti nama.

Di daerah Maospati dikuasai oleh Durgo Neluh dan Raja Baurekso, di Blambangan ada Sang Bolo Batu, di Kedhiri ada Bhuto Locaya, di Giri Pura ada Prabu Jaksa, di Pacitan ada Sida Kare, di Kheduwang ada Klenthingmungil, di Magetan ada Endrayaksa, di Jenggala ada Tunjung Puri, di Prang Muka ada Surabanggi, dan di daerah Panggung ada Aburaduk.

Selanjutnya, di daerah Jipang dikuasai Sapujagad, di Madiun ada Kalasekti, di Ponorogo ada Si Korep, di Majenang ada Trenggiling Wesi, di Grobogan ada Macan Guguh, di Singosari ada Kala Johar, di Srengat ada Baru Kuping, di Blitar ada Kalakathung, di daerah Rawa ada Bhuta Krodha, di Kalangbret ada Sekar Gambir, dan di Lamongan ada Caru Bawor.

Kemudian, di Puspoloyo dikuasai Gurnita, di Tilam Putih ada Si Lengkur, di Blora ada Si Lancur, di Gambiran ada Kolodurgi, di Kedhunggede ada Ni Jenggi, di Batang ada Si Klewer. Di Lassem ada Kala Prahara, di Sedayu ada Dhandang Murti, di Candhi ada Widalangking, di Semarang ada Barat Katiga, di Pekalongan ada Guntur Geni, dan di Pemalang ada Ki Sembung Yudha.

Di wilayah Sokawati terdapat penguasa bernama Suwarda, di daerah Tandhes ada Nyi Ragil, di Suruh ada Jaya Lelana, di Kendal ada Gunting Geni, di Kaliwungu ada Gutukapi, di Gegelang ada Ki Somaita, di Brebes ada Dhadung Awuk, di Panjang ada Bhuto Salewah, di Mentawis ada Monda-Monda, di Plered ada Rajeg Wesi, dan Kuthogede ada Nyai Panggung.

Berikutnya, di daerah Kartosuro ada pemuka lelembut bernama Pragota, di Cirebon ada Setan Kabiri, di Tegalayung ada JuruTaman, di daerah Siluman ada Genowati, di Waringin Putih ada Kemandhang, di Pajajaran ada Si Kareteg, di Betawi ada Sapuregel, dan di Gunung Agung ada Wirasuli Waringin.

Memasuki wilayah Ngawang-awang, anda akan mengenal Kalekah. Lalu di Gunung Merapi ada Parpala, di Tunjung Bang ada Ni Taluki, di Sendhang ada Setan Kowak, di Pamasuhan ada Sapu Angin, di Rangkudan ada Sonodpodo, di Tarisig ada Pandansari, di Wanagiri ada Ki Sadungan, di Pelabuhan ada Duduk Warih, di Pelayangan ada Butho Tukang, dan di Tawang ada Ni Raraamis.

Selanjutnya di wilayah gunung-gunung, antara lain di Gunung Tidar dikuasai Kala Sekti, di GunungSindara ada Madu Retno, di Gunung Sumbing ada Jalalela, di Gunung Ngungrungan ada Sidomokti, di Gunung Merbabu ada Terapa, di Gunung Kombang ada Bangsan, di Gunung Kolir ada Prabu Jaksa (lagi/lain), dan di Gunung Kendeng ada Aji Dipo.

Di Daerah Argopuro ada Sunan Lawu, di Bayat ada Ki Malangganti, di Toyamas ada Kolo Nadah, di Segaluh ada Si Renthil, di Banjaran ada Ki Wosasih, di Lowanu ada Si Korok, di Gunung Duk ada Genioro, di Parang Tritis ada Mbok Bereng, di Purbalingga ada Drembamoha, di Karang Bolong ada Si Kreta, di Banarawi ada Si Belen, di Jenu ada Karung Kala, di Pengging ada Banjaran Sari, di Dhung Winong ada Andonsari, di Bagelen ada Ki Condrolatu, dan di Gunung Kendalisada ada Khetek Putih.

Menapaki daerah Ngayah, ada pemuka lelembut bernama Butho Glemboh. Di Demak ada Rara Denok, di Tuban ada Si Bathilhi, di Talsanga ada Juwalpasal, di Tremas ada Si Kujang, di Trenggalek ada Nyai Kuring, di Cemorosewu ada Si Kuncung, di Benthongan ada Kaladhadung, di daerah Taji ada Asmoro, di Kudus ada Bagus Anom, di Imogiri ada Manglarmungo, di Gadhing ada Ki Puspogati, dan di daerah Kartika ada Cucuk Dhandang.

Di Sungai Opak ada Songgabuana, di Pejarakan ada Pak Keyek, di Kali Bening ada Cincinggolong, di Dhahrama ada Korowelang, di Warulandeyan ada pasangan Ki Daruna dan Ni Daruni, di Alas Roban ada Bagus Karang, di Pasujayan ada Udan Riris, di Dalepih ada Wodonongga, di Kadunggarunggung ada Si Gadhung, di Karabean ada Citranaya, di Majaraga ada Genapura, di Juwana ada Logenjeng, dan di Rembang ada Bajul Bali.

Menapaki daerah Wirasaba, di sana ada penguasa Si Londir. Di Madura ada Bhuta Carigis, di Matesih ada Jaran Panolih, di Pecangakan ada Si Gober, di Jatisari ada Danapi, di Jatirnalang ada Obarabir, di Lodhaya ada Haryo Tiron, di Pening ada Sarpa Bongsa, di Pesayangan ada Udan Gelap, di Tegil ada Bhuto Gigis, di Grenggeng ada Caping Warih, di Penawangan ada Gutukwatu, dan di Tengger ada Ni Otarwiyah.

Kemudian, di Wiradesa ada Gustigeni, di Penarukan ada Setan Korokan, di Randulawang ada Rara Dungik, di Menthahang ada Retno Pengasih, di Prambanan ada Bhuto Kepala, di Gunung Wilis ada Mbok Sampur, di Gunung Gajah Mungkur ada Raden Gelanggangiati, di Tal Pegat ada Si Gedruk, di Ngembel ada Raden Panji, di Pagerwaja ada Raden Kusumoyudho, di Kacangan ada Si Penthul, di Pecabakan ada Dodol Kawit, dan di Jepara ada Si Kunthung.

Di daerah Pati ada Gambir Anom, di Ngremo ada Tambak Suli, di Delanggu ada Yudhapaksa, di Pesisir ada Butho Kala, di Kadilangu ada Si Kecubung, di daerah Jenar ada Nini Gelu, di Banjarsari ada Klabang Curing, di Watukura ada Talengkung, di Tal Rukmi ada Si Kuris, di Semeru ada Pujongga dan Pujonggi, di Ardi Baita ada Bancuri dan Bancuring, serta di Tegal Pat ada Si Bedreg.

Di Subang ada Si Lowar, di Kuwu ada Ondar-Andir, di Comal ada Si Barandang, di Duduk Jalmi ada Si Kalunthung, di Tegala Pasir ada Si Jalilung, di Tuntang ada Kala Ngadang, di daerah Bocor ada Si Kuru, di Petanahan ada Singanadha, di Cilacap ada Telohbrojo, di Nusabarong ada Burat Wangi, di Singgela ada Ki Nayadipa, dan Weleri ada Si Dulit.

Di wilayah Pring Tulis ada Udan Geni, di Kandang Wesi ada Gendir Diyu, di Kejayan ada Barukin, di Jeruk Legi ada DirGabu, di Nusa Kambangan ada Mahesa Kuda, di Mancingan ada Rara Dulek, di Guwa Langse ada Raja Putri, dan di Parang Wedang ada Raden Arya Jeyeng Westhi. (Pi-Jay).

Selasa, 15 November 2011

Miliki Hunian Bersama PUMP-KB






Keberadaan PT Jamsostek (Persero) sebagai lembaga jaminan sosial tenaga kerja seolah menjadi ‘sandaran’ bagi setiap tenaga kerja untuk meretas hidup yang lebih sejahtera. Dikelolanya program Pinjaman Uang Muka Perumahan-Kerjasama Bank (PUMP-KB), tentunya juga semakin mempermudah bagi setiap tenaga kerja untuk memiliki hunian pribadi demi terciptanya masa depan yang lebih mapan.
Kepala Bidang Program Khusus (Kabid Progsus) PT Jamsostek Cabang I Lampung, Fahlevi Nusa, mengatakan, pihaknya telah melakukan kerja sama dengan Bank BTN untuk realisasi program PUMP-KB tersebut. Adapun target dana yang digulirkan tahun ini adalah sebesar Rp1,920 miliar, yang kemungkinan akan naik setiap tahunnya.
Menariknya, berdasarkan Surat Keputusan (SK) Direksi No: Kep/ 269/102011 tentang pedoman pengelolaan dana peningkatan kesejahteraan peserta Jamsostek, menjelaskan bahwa mulai Oktober 2011 lalu, sasaran program PUMP-KB semakin luas. Jika sebelumnya PUMP-KB hanya diperuntukkan bagi tenaga kerja yang memiliki pendapatan maksimal Rp5 juta per bulan, maka sekarang tenaga kerja yang memiliki pendapatan di atas Rp10 juta pun dapat mengikuti program PUMP-KB tersebut.
Secara rinci Fahlevi memaparkan, untuk tenaga kerja yang memiliki pendapatan sampai Rp5 juta per bulan, akan mendapat PUMP-KB sebesar Rp20 juta. Sedangkan untuk tenaga kerja yang memiliki pendapatan Rp5 juta-Rp10 juta per bulan, akan mendapat PUMP-KB sebesar Rp35 juta. Sementara untuk tenaga kerja yang memiliki pendapatan di atas Rp10 juta per bulan, akan memperoleh PUMP-KB sebesar Rp50 juta.
Lebih jauh Fahlevi mengatakan, untuk jangka waktu pinjaman masih sama dengan ketentuan sebelumnya, yakni maksimal 10 tahun, dengan bunga 6 % (p.a.) anuitas. Yang jelas, pemohon PUMP-KB harus tenaga kerja yang masih tercatat sebagai karyawan di perusahaan yang telah terdaftar sebagai peserta program Jamsostek minimal satu tahun. Selain itu, tenaga kerja yang bersangkutan adalah mereka yang benar-benar belum memiliki rumah sendiri dan sudah menikah atau berkeluarga.
Perlu diketahui, PT Jamsostek sengaja ditunjuk pemerintah sebagai lembaga penjamin tenaga kerja di Indonesia. Distribusi tugas itu sangat jelas dan dituangkan dalam UU No.3 Tahun 1992, dimana setiap perusahaan yang mempekerjakan lebih dari delapan orang atau membayar upah minimal Rp1 juta per bulan, wajib mengikutsertakan pekerjanya pada program Jamsostek.
Meski bersifat mendasar, program-program yang digulirkan Jamsostek seperti jaminan kecelakaan kerja (JKK), jaminan hari tua (JHT), jaminan kematian (JK), dan jaminan pemeliharaan kesehatan (JPK), dinilai mampu memberikan perlindungan maksimal kepada para pekerja. Apalagi posisi tenaga kerja sejauh ini masih lebih lemah dalam hubungan industrial.
Secara garis besar, keberadaan PT Jamsostek bisa diibaratkan seperti sebuah payung yang melindungi tenaga kerja terkait masalah keselamatan dan kesehatan kerja (K-3). Seiring dengan bergulirnya waktu, perannya pun berkembang seolah menjadi ‘pijakan’ bagi tenaga kerja untuk merancang masa depan yang lebih mapan dan meretas hidup yang lebih sejahtera. (Jaya)

Selasa, 08 November 2011

Bandarlampung tak Aman







Bandarlampung mulai tidak aman. Setidaknya dua kasus perampasan sepeda motor terjadi dalam lima hari terakhir. Jika Meswanto berhasil mempertahankan sepeda motornya dan selamat dari penodongan, maka M. Irfandani Nizzu (19), harus meregang nyawa setelah ditusuk pelaku pembegalan yang terjadi di Jalan ZA Pagar Alam, Selasa (8/11) dini hari.

Mahasiswa Tehnik Sipil Universitas Lampung (Unila) itu hanya mampu bertahan beberapa jam setelah mengalami enam tusukan ditubuhnya. Dokter Rumah Sakit Advent tidak mampu menyelamatkan nyawa korban lantaran luka tusukan tersebut cukup parah, dimana salah satunya menembus jantung.

Menurut kakak korban, Angga Mursandana Nizzu (24), peristiwa pembegalan tersebut terjadi sekitar pukul 01.00 Wib. Waktu itu korban mengendarai motor Honda Beat warna biru dengan nomor polisi BE 8905 YE. Sebelumnya, korban hanya berpamitan untuk membeli makan. Namun, sekitar setengah jam kemudian ia mendapat kabar bahwa adiknya berada di Rumah Sakit Advent Bandarlampung.

”Sekitar pukul 01.00 Wib, kawannya masuk ke rumah lewat pintu teras atas dan memanggil saya kalau adik saya berada di rumah sakit. Saya tidak kuasa melihatnya, karena kata dokter ada 6 tusukan di badannya. Yang paling parah menembus jantung,” ujarnya.

Sementara itu teman korban, Tri Arismunandar (18), mengatakan saat itu ia bersama rekan satu angkatannya sedang mengerjakan tugas mekanika rekayasa di rumah Galuh (18), tak jauh dari tempat kejadian perkara (TKP).

”Saat itu Karina Ananta (18) minta diantarkan ke Chandra Mart untuk beli cemilan. Saya tidak tahu kalau Karina ternyata janjian sama Irfan. Setelah kami sampai di Chandra Mart, kami melihat korban sudah tergeletak bersimbah darah,” jelas Tri didampingi rekannya Arif Ubaidilah (18), saat ditemui di Mapolsekta Tanjungkarang Barat, kemarin.

Kapolsek Tanjungkarang Barat, AKP Jumadi Sembiring mengatakan, saat ini pihaknya masih mengumpulkan keterangan dari para saksi yang mengetahui peristiwa meninggalnya korban. 

Sebelumnya, Meswanto (20) mengalami penodongan oleh orang tak dikenal di Taman Hutan Kota,  Komplek PKOR Way Halim, Sabtu (5/11). Beruntung, saat itu ia mendapat pertolongan dari warga sehingga ia selamat dan dapat mempertahankan Honda Beat warna hitam BE 6321 YO miliknya. (Jay)

Senin, 07 November 2011

Kecelakaan, Bola Mata Renpi Keluar






Nasib tragis dialami Renpi Andrea (15). Niatnya untuk mengambil daging kurban di sekolahnya, Minggu (6/11), justru menjadi awal deritanya. Pelajar SMP Bina Karya Natar itu mengalami kecelakaan hebat hingga menyebabkan bola matanya sebelah kiri lepas dan keluar dari kelopak. Ia pun harus dirawat intensif di Ruang Anggrek Rumah Sakit Umum Abdul Moeloek (SRUAM) Bandarlampung.

Orang tua korban, Tamami (35), membenarkan peristiwa yang dialami anaknya tersebut. Sambil menahan kesedihan, ia pun menceritakan bahwa apa yang dialami buah hatinya itu tak lepas dari sikap ugal-ugalan pengendara lain yang ada di jalan raya.

“Sesampai di depan pom bensin Batu Puru (sekitar pemandian air panas), ada seorang pengendara motor Ninja dengan kecepatan tinggi. Ia hampir menyerempet anak saya yang hendak menyalip sebuah truck fuso. Karena dipepet, anak saya pun menghantam bak truck fuso yang saat itu berjalan lambat,” ujarnya.

Renpi Andrea selanjutnya ditolong warga sekitar. Kondisinya yang sangat parah membuat warga langsung berinisiatif untuk langsung melarikannya ke RSUAM. Dokter yang menanganinya pun mengatakan bahwa Renpi Andrea harus menjalani operasi.

Terpisah, dokter spesialis mata yang menangani korban, dr. Aryanti, mengatakan bahwa Renpi Andrea mengalami cidera serius di sekitar wajah. Korban mengalami patah tulang di sekitar wajah sehingga membuat bola mata sebelah kiri keluar. Selain itu, korban juga mengalami patah hidung.

“Kami tim dokter mengambil kesimpulan untuk tindakan medis yang dilakukan adalah mengoperasi wajah korban,” ujarnya. (Jay)


"Hingga saat ini, angka kecelakaan di jalan raya masih didominasi oleh pengendara sepeda motor. Ini menjadi peringatan bahwa kita harus senantiasa berhati-hati dalam berkendara, berlaku 'sopan', tidak ugal-ugalan, dan mematuhi rambu lalulintas. Memang benar bahwa takdir di tangan Tuhan. Namun saya pikir Tuhan pun akan membenci umatnya yang berlaku sembrono dan tidak berusaha untuk berhati-hati. Satu hal yang juga tak boleh lupa, berdoa sebelum melakukan perjalanan. Intinya kita perlu ikhtiar untuk keselamatan kita; berusaha dan berdoa. Semoga kita selalu dijaga dan diberi keselamatan oleh-Nya. Amin..."

Jumat, 04 November 2011

Serakah (Renungan)





Dengan deretan gigi tajam dan insting sebagai predator, ikan Pike jarang menemukan lawan sepadan di air tawar.

Berada di jajaran atas rantai makanan, Pike memangsa apapun, serangga, ikan, katak, bahkan menelan bebek hidup-hidup.

Namun, entah karena terlalu percaya diri, putus asa, atau memang tamak, ikan seberat 5,4 kilogram itu mencoba menelan bulat-bulan seekor lele. Namun, akibatnya fatal, ia mati.

Pike sepanjang satu meter itu ditemukan mengambang di permukaan tambak perikanan Suffolk, dalam kondisi lele seberat 1,3 kilogram terjebak di tenggorokannya. Diduga ia mati tersedak saat berusaha menelan mangsanya. Padahal, diketahui Pike tersebut telah berkeliaran di kolam tersebut sejak 10 tahun terakhir.

Dr Bruno Broughton, penasihat ilimiah untuk Klub  Pike Anglers di Inggris mengatakan, Pike tersebut telah tersedak sampai mati. Sebab, lele mangsanya mencegah oksigen masuk ke insangnya. "Ikan Pike tak akan bisa bernafas. Ia makan, tapi tak bisa menelannya.

Broughton mengakui, kejadian seperti ini jarang. Sebab, biasanya Pike akan melepaskan ikan yang terlalu besar bagi mulutnya. "Pasti ada sesuatu dalam interaksi antara kedua ikan ini, yang menyebabkannya menjadi tersangkut seperti itu. Ini sangat jarang."

Sementara, David Walker, pemilik Hermitage Fisherie mengaku, ia mendapat peringatan tentang keberadaan 'ikan mengerikan' di dalam perairan. (*)

Saat menyelidiki apa sebenarnya yang dimaksud, Walker mengaku terkejut. "Aku kaget melihat ikan besar degan kondisi tercekik ikan yang lebih keci," kata dia.

Secara terpisah, David Plampin, sekretaris kelompok pancing, Bury St Edmunds Angling mengatakan, insiden seperti itu nyaris tak pernah tedengar. "Pike diketahui memangsa bebek dan ikan seberat setengah kilogram, tak pernah mangsa sebesar itu," kata dia.

Selasa, 01 November 2011

Misteri New7Wonders






Kedutaan Besar Republik Indonesia di Bern, Swiss, membeberkan misteri Yayasan New7Wonders, penyelenggara tujuh keajaiban dunia yang di antaranya menomisasikan Taman Nasional Komodo. Bahkan, Duta Besar RI di Swiss Djoko Susilo menegaskan bahwa pihaknya meragukan Yayasan New7Wonders
"Kedutaan Besar Republik Indonesia di Bern, Swiss, merasa perlu untuk memberikan penjelasan sebagai berikut," kata Djoko dalam surat elektronik bertanggal 31 Oktober 2011. Dan inilah kronologi yang dimaksud Djoko.

 1. Desember 2007, N7W mengumumkan peresmian kampanye. Pada tahap awal terpilih tiga destinasi wisata Indonesia dan yang masuk nominasi adalah Taman Nasional Komodo, Danau Toba, dan Anak Gunung Krakatau, bersama dengan 440 nominasi dari 220 Negara.

2. Agustus 2008, Indonesia mendaftar sebagai OSC dan membayar biaya administrasi masing-masing destinasi USD 199.

 3. Pada 21 Juli 2009, Taman Nasional Komodo menjadi Indonesia National Nominees dan menjadi salah satu dari 28 nominasi finalis.

 4. Februari 2010, pihak N7W menawari Indonesia untuk menjadi tuan rumah deklarasi N7W yang akan dilaksanakan pada 11 November 2010.

 5. Setelah menjajaki dan beberapa kali mengadakan pertemuan, pada 25 November 2010 Indonesia menyatakan berminat menjadi tuan rumah.

 6. Pada 6 Desember, pihak N7W menyetujui Indonesia sebagai tuan rumah dengan liscense fee sebesar 10 juta dolar AS.

 7. Pada 29 Desember 2010, N7W  mengeluarkan ancaman melalui Kepala Komunikasi N7W Eamon Fitzgerald yang memberikan batas waktu sampai 31 Januari 2011 kepada pemerintah Indonesia, untuk menyatakan kesediaannya menjadi tuan rumah. Jika sampai batas waktu itu tidak ada ketegasan, maka N7W akan menangguhkan status Taman Nasional Komodo sebagai finalis N7W.

 8. Todung Mulya Lubis, kuasa hukum Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (dahulu Kembudpar) RI, pada 2 Februari 2011 melayangkan surat elektronik kepada N7W dan memprotes rencana eliminasi TNK sebagai finalis. Lima hari kemudian, surat itu ditanggapi pengacara N7W yang beralamat di London. Isinya, TNK tidak tereliminasi, melainkan Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenbudpar) tak lagi bisa menjadi official supporting committee (OSC).

 9. Pada 11 Februari 2011, Todung Mulya Lubis mengirim surat via e-mail lagi dan meminta Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenbudpar) untuk kembali menjadi OSC. Surat kedua itu tidak dijawab.

10. Tetap masuknya TNK sebagai finalis tanpa keikutsertaan Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenbudpar) sebagai OSC itu membuat harga diri bangsa dilecehkan. Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif yang mewakili Pemerintah Indonesia tak boleh ikut mempromosikannya.

11. Pekan lalu, Maldives (Maladewa), satu dari 28 finalis, menarik diri dari kompetisi yang diselenggarakan N7W itu. Negara kepulauan kecil dekat Sri Lanka itu menarik diri karena urusan finansial yang dibebankan N7W.

12. Pada 28 April 2011, Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kratif mengutus satu delegasi beranggotakan delapan orang yang terdiri dari pejabat kementerian, seorang pengacara dari Kantor Pengacara Lubis, Santosa & Maulana, dan beberapa wartawan nasional untuk menyelidiki keberadaan N7W.

13. Duta Besar RI untuk Konfederasi Swiss dan Keharyapatihan Liechtenstein, membantu delegasi dari Jakarta untuk penyelidikan itu. Duta Besar Djoko Susilo sejak pertama kali datang di Swiss telah berhubungan dengan pemimpin redaksi harian nasional Swiss dan selalu mempertanyakan kredibilitas Yayasan N7W.  Sangat diherankan para pemimpin redaksi harian nasional Swiss tidak mengenal keberadaan Yayasan N7W.

14. Tim dari Jakarta yang dibantu staf KBRI Bern mengadakan kunjungan ke alamat yang tertulis sebagai kantor Yayasan N7W: Hoschgasse 8, PO Box 1212, 8034 Zurich.  Ternyata kode pos dari alamat yang diberikan tidak sesuai. Seharusnya alamat itu adalah: Hoschgasse 8, PO Box 1212, 8008 Zurich, di mana terdapat Museum Heidi Weber yang diarsiteki Le Corbusier dan selesai dibangun pada 1967. Museum itu hanya buka pada musim panas (Juni, Juli, Agustus) dari jam 14.00-17.00.

15. Tim dari Jakarta juga mendatangani kantor Pengacara Patrick Sommer dari Kantor Pengacara CMS von Erlach Henrici Ltd, untuk mendapatkan bantuan.

16. Sebagai yayasan, keberadaan N7W cukup unik. Yayasan ini tak jelas alamatnya, kecuali alamat e-mail-nya, hanya tertulis N7W berdiri di Panama, berbadan hukum Swiss, dan pengacaranya berada di Inggris.

17. Masyarakat Swiss sendiri tidak mengenal Yayasan N7W, dan yayasan ini bukan bagian dari UNESCO.

18. Sebagaimana diketahui, pada 1991, Taman Nasional Komodo bersama Taman Nasional Ujungkulon, Candi Borobudur, dan Candi Prambanan, oleh UNESCO dimasukkan sebagai warisan dunia. Karena reputasi UNESCO sebagai badan khusus PBB yang didirikan pada 1945 itu jauh melampaui N7W, ada baiknya kita tidak terpancing oleh aturan main N7W. (*)

 
Design by Free WordPress Themes | Bloggerized by Lasantha - Premium Blogger Themes | Best WordPress Themes