( rindu, sayang dan kecewa karna selalu dipermainkan dan tak pernah dianggap ada.
hanya sebagai simpanan yang tak berarti apa-apa…dan kini dibuang seperti sampah yang tak berguna)
kutitip tanya pada angin yang berhembus
dan kukirim keluh yang entah untuk siapa
aku tertatih menyusuri kisah lama
sedang jiwaku terjebak di kesunyian yang purba
aku hanya bisa berdebat dengan diri sendiri
menimbang rasa dan mencari kejujuran hati
salahkah jika gumamku menjadi tanya
sekedar ingin tahu kesungguhanmu atas nama cinta
ah,
gerangan apa yang ada di benakmu
kau anggapkah aku sebagai tawananmu
atau boneka yang tak punya rasa
yang tak boleh menuntut meski sekedar kerlingan mata
inikah garis nasib dari tanganku
seringan itu kau pergi dengan egomu
menggantung resah pada kasih yang belum nyata
selagi cinta masih berbatas fatamorgana
entahlah.
di batas sunyi yang kian menua
diantara rindu dan segudang kecewa
kembali kutitip tanya pada angin pengembara
:dimana cintamu waktu itu
rangkaian janji yang sempat mengangkat kalbu
ternyata serupa virus pelumpuh jiwaku
pergilah jika kamu bahagia
biarkan aku menyayangmu dalam doa
akan kusimpan senyummu selamanya
dan mengabadikan kisah kita sebagai sebuah kenangan masa
pergilah jika kamu lebih bahagia
biarkan aku menyayangmu dalam doa
akan kukirim rindu dari jauh atas namamu
meski tak pernah lagi kau pedulikan aku
(Bandarlampung, September 2011)
0 komentar:
Posting Komentar