skip to main |
skip to sidebar
21.49
Surya Sanjaya
No comments
Beberapa waktu lalu, sewaktu di dalam pesawat dari Bandara Polonia Medan menuju Bandara Soekarno-Hatta Jakarta, makanan nggak putus-putus. Kenyang banget. Alhasil, perut pun protes minta dibongkar pula. Pergilah aku ke toilet, tapi toilet pria ada orangnya. Aku pusing, mukaku mulai pucat karena menahan BAB.
Untung ada salah seorang pramugari yang baik hati. “Nggak apa deh, mas. Pakai saja toilet wanita. Tapi jangan asal menekan tombol-tombol di dalamya. Begitu keluar, langsung disiram saja,” ujar si pramugari.
Aku pikir, memang lain toilet wanita. Tempat itu sangat banyak tombol-tombolnya. Ada tulisan WW, WA, PP, dan ATR. Dalam hati tambah penasaran, apalah guna tombol-tombol itu. Sambil BAB, tangan ini nggak tahan untk mencoba. Aku tekan tombol WW, langsung sroott…. Keluar air hangat-hangat kuku menyemprot pantatku.
“Ahaii, ini artinya Warm Water untuk cebok, cin,” kataku dalam hati. Tambah penasaran, aku tekan tombol WA. Whuussss…, langsung keluar angin hangat supaya pantat kering. “Mmm… WA ini artinya Warm Air. Makanya perempuan tahan berlama-lama di toilet. Enak juga, sih...”
Lanjut tekan tombol PP, langsung keluar bantalan bedak (powder puff) membedak pantat yang sudah kering. Makin heran, tapi aku ketawa sendiri. “Eei! Hheyalah... kurang ajar. Kalau di Negaraku (macam negaranya ada aja. Wkwkwk….) muka yang dibedak. Di sini pantat pun dibedakin juga…”
Terakhir, tanpa ragu lagi, aku tekan tombol ATR. Gubraaakkkk.… Aku langsung jatuh terlentang tak ingat apa-apa lagi. Pingsan !!!! Pas sadar, aku sudah berada di rumah sakit.
Aku tanya perawatnya dengan pikiran yang masih bingung.
“Gini, mas. Sesuai hasil investigasi, waktu itu mas menekan tombol ATR. Artinya Automatic Tampon Removal, dimana fungsinya untuk melepaskan pembalut secara otomatis. Ini akibatnya, mas. Karena mas nggak pakai pembalut, maka secara otomatis yang ditarik “anunya” mas. Copot, deh!”
(Terinspirasi dari cerita Teuku Chaidir Rudiansyah-Medan)
Kirimkan Ini lewat Email
BlogThis!
Berbagi ke Facebook
0 komentar:
Posting Komentar