Pages

Rabu, 26 Oktober 2011

Penyesalan




(untuk “pemain cinta” yang tak tahu cinta)
di gudang tua itu seorang pustakawan bergumul peluh
mencari sesuatu diantara tumpukan kitab-kitab
menyingkirkan kutu-kutu yang berebut lembaran buku dengan rayab
lalu menggebuk wekker yang setia mengingatkan waktu untuk istirahat

kenapa keras kepala
ini adalah hal serius yang telah kau sepelekan
tak semestinya melupakan jika senyumnya masih membayang
tak seharusnya mengabaikan jika masih ingin dikenang

kitab itu ternyata sudah dibeli tukang rongsokan
lengkap dengan petinya dan semua yang terkait
kini apalah guna mengumbar tangisan
pemilik baru tak mungkin menukarnya dengan dompetmu yang berduit

mungkin itu yang bisa kau lakukan
memungut cerita lain kendati tak pernah kau inginkan
di depanku kau bacakan lembar demi lembar dengan sukacita
di belakangku kau meringis menahan luka dan kecewa

(Bandarlampung, 1-10-2010)

0 komentar:

Posting Komentar

 
Design by Free WordPress Themes | Bloggerized by Lasantha - Premium Blogger Themes | Best WordPress Themes